Wednesday, August 18, 2010

Software : Adobe Photoshop
Size : A5
Material : Internet Searching

Kondisi seniman Franky Sahilatua sedang sakit. Musisi senior Indonesia ini menderita sakit kanker (OkeZone, Kamis, 12 Agustus 2010)

A Most Stupid Thing in 2010

Software : Adobe Photoshop
Size : A5
Material : Internet Searching

http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/44658/Ruhut-Wacana-amandemen-UUD-1945-digolkan-lewat-Setgab

Ruhut: Wacana amandemen UUD 1945 digolkan lewat Setgab

JAKARTA. Wacana amandemen Undang-Undang Dasar 1945 bukan isapan jempol. Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan usulan ini akan digelontorkan ke Sekretariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi.
Ruhut mengaku, ide amandemen konstitusi untuk memperpanjang periode presiden itu sudah mendapat dukungan dari partai koalisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami akan realisasikan lewat Setgab," kata Ruhut, Rabu (18/8).
Ruhut boleh saja mengusulkan wacana itu dan mengklaim ada partai yang setuju. Namun, Ketua DPP Partai Golongan Karya Priyo Budi Santoso menyatakan, usulan itu belum tentu disetujui. "Kami belum bisa bicara menerima atau tidak," kata Priyo.
Priyo yang juga Wakil Ketua DPR ini mengaku tidak mengerti motif apa yang sedang digelontorkan oleh Partai Demokrat untuk menggolkan perpanjangan jabatan ini. "Tetapi ide ini berani dan bisa memicu polemik," ujar Priyo.
Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden SBY ini pertama kali diungkapkan oleh Ruhut. Hal ini ditentang oleh berbagai pihak, seperti Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang mengatakan ide itu tidak sesuai dengan amanat reformasi yang membatasi masa jabatan Presiden.

IFRA 2011

X Banner


X Banner


Flier (in side)


Flier (out side)

Monday, August 16, 2010


Software : CorelDraw, Adobe Illustrator, Adobe Photoshop
Size : All Size
Material : CorelDraw


The Israeli–Palestinian conflict is the ongoing dispute between Israelis and Palestinians, an enduring and explosive conflict.[1] The conflict is wide-ranging, and the term is also used in reference to the earlier phases of the same conflict, between Jewish and Zionist yishuv and the Arab population living in Palestine under Ottoman or British rule. It forms part of the wider, and generally earlier, Arab–Israeli conflict. The remaining key issues are: mutual recognition, borders, security, water rights, control of Jerusalem, Israeli settlements,[2] Palestinian freedom of movement[3] and legalities concerning refugees. The violence resulting from the conflict has prompted international actions, as well as other security and human rights concerns, both within and between both sides, and internationally.

Panggung Sandiwara dari Mataram



Kamis, 24 Agustus 2006 | 11:49 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram:Sebuah kursi terbungkus kertas koran menghadap empat bingkai kayu segi empat besar yang digantung di langit-langit. Di sekitar lantai terdapat hamparan pasir lembut. Di bagian tepi pasir teronggok tengkorak putih. Ada pula tiga baskom kecil berisi sepotong muka yang terendam air dan kembang. Di atas benda itu tergantung tabung kain putih.

Sementara itu, di dinding terlihat tiga wajah manusia berderet dari kanan ke kiri sehingga menampakkan terjadinya evolusi. Sedangkan pada kiri dan kanan dinding ruang tersebut, terpasang 20 lembar foto adegan berbagai pentas teater, musik, dan wayang. Seorang manusia berpakaian mumi tampak bergerak ke sana-kemari.

Itulah Dua Rupa Visual Art Exhibition yang digelar oleh dua pegiat seni Mataram, Arief Firmansah Sahidu dan Ismiadi, sejak Minggu petang lalu hingga Kamis depan, selama 10 hari. "Untuk ajang silaturahmi antarbidang seni," kata Arief, 30 tahun, yang menyajikan foto dokumentasi pentas seni di Mataram selama setahun terakhir.

Pajangan foto dan seni instalasi itu, kata pegiat seni di Mataram, Paox Iben, sama-sama merupakan perlambang panggung kehidupan. Lembaran foto yang tampak hanya hitam dan merah kecokelatan itu merupakan tampilan mikro. Adapun karya instalasi tersebut menjadi bagian dari wujud makro panggung yang fana itu. "Dunia ini panggung sandiwara. Ceritanya mudah berubah," kata Paox Iben dalam lembaran naskah pengantar pameran ini.

Arief Firmansah Sahidu dan Ismiadi, yang tengah menggelar karya mereka, adalah pegiat Teater Kamar Indonesia. Arief adalah bekas mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Mataram, yang memilih berkesenian dan tak melanjutkan kuliahnya. Sedangkan Ismiadi, 37 tahun, tamatan seni rupa Sekolah Tinggi Seni Indonesia di Denpasar.

Mungkin ini pertama kalinya, setidaknya di Mataram, dilangsungkan pameran foto khusus hasil bidikan acara dari panggung pentas seni. Ada gambar sepotong adegan berupa bagian atas manusia terbalik masuk ke tong dari pentas teater Caligula karya Albert Camus oleh Teater Kamar Indonesia. Lantas ada seseorang yang duduk di atas drum minyak dalam pentas monolog Black Box oleh Teater Prung Bandung. Tidak hanya itu, penampilan Folkontemporia Ary Juliant & Folk serta pentas tari kontemporer Lombok Culture Open pun terekam dengan indah.

Mengutip filosof Prancis, Roland Barthes, dalam Camera Lucia, Paox Iben menyebut fotografi adalah sebentuk nekrokulturalisme, memuja budaya kematian. Pasalnya, fotografi berbicara masa yang lampau dan memenjarakannya dalam bingkai makna yang telah tereduksi sedemikian rupa menurut alur fotografer. Ia seperti dipaksa atau tertuntut untuk mengabaikan sekian fakta dan terpaku hanya pada momentum sepersekian detik yang diciptakan melalui moncong kamera.

Seorang sutradara senior lokal Mataram, Kongso Sukoco, yang didaulat menjadi orator kesenian sebelum pembukaan, sempat mengajak para pegiat seni terus memberikan sumbangsih kreativitasnya. Menurut dia, pemerintah sudah sepantasnya menyediakan biaya dalam jumlah besar untuk segala kegiatan berkesenian. "Taman Budaya ini sangat luas. Suatu kemewahan kalau tidak ada apa-apanya di sini," katanya.

SUPRIYANTHO KHAFID

http://www.tempointeraktif.com/hg/budaya/2006/08/24/brk,20060824-82501,id.html

Ramadhan Greeting (2010)


Software : Adobe Photoshop
Size : A6
Material : Internet Searching

Based on :

i like to remind people that, during the holy month of Ramadan, we believe that satan and his armies are chained in the bowels of hell. they are hopeless to seduce us into committing sins against Allah.

Narrated Abu Huraira: Allah's Apostle said, "When the month of Ramadan comes, the gates of Paradise are opened and the gates of the (Hell) Fire are closed, and the devils are chained."


Sunday, August 15, 2010

NATIONAL TRAUMATIC (August 2010)


Software : Adobe Photoshop
Size : A5
Material : Internet Searching

Massacre (2010)

Software : CorelDraw, Adobe Illustrator, Adobe Photoshop
Size : All Size
Material : Internet Searching
Title : Massacre (2010)


Based on :

Pertamina blamed for safety faults,

gas explosions

The Jakarta Post, Jakarta | Fri, 07/02/2010 9:29 AM | Headlines

A new study by the National Consumer Protection Agency (BPKN) says massive safety flaws are to blame for a spate of almost 100 gas explosions in households.

At a press briefing on Thursday, the agency said the poor quality of products distributed by the appointed contractor for the kerosene-to-gas conversion program, oil and gas producer PT Pertamina, was the main reason for gas leaks that had led to the explosions.

As of the end of June there had been 95 explosions, 22 deaths, 131 people hospitalized for injuries and 55 houses damaged in gas explosions. The incidents mostly occurred in Jakarta, Greater Jakarta and West Java.

The program, launched in May 8, 2007, was intended to reduce the government’s energy subsidies by replacing household kerosene cooking fuel with LPG.

Under a government commission, Pertamina distributed conversion kits to households, comprising one 3-kilogram gas canister, a stove, a hose and a regulator. By of the end of May 2010, Pertamina had distributed 44.8 million kits, almost all of which had been imported from China.

An updated study conducted by BPKN reveals that all hoses, two-thirds of the canister checkvalves, half of the stoves, 20 percent of the regulators and 7 percent of the canisters did not meet safety standards.

Pertamina had failed to specify the life expectancy of the gas hoses, which according to international standards ranged between one and two years, BPKN complaints and resolutions coordinator H. Gunarto said.

Previously, a study conducted by the National Center for Research, Science and Technology found leaks in the welding in the 3-kg canisters and in the connection between the canister and its check valve.

Customers have also reported that the check valve often does not fit the gas regulators properly, having tried various regulators available.

At a press briefing held at the Vice Presidential Palace, the government blamed the series of explosions
on the market for distributing gas hoses and regulators that did not meet Indonesian National Standards (SNI).

Judging by the life expectancy of the gas hoses, Gunarto said a series of explosions would occur in Central and East Java, as distributions of kits in these regions were carried out later. On Thursday, gas-related explosions occurred in Malang, East Java, and Balikpapan, East Kalimantan.

BPKN chairwoman Suarhatini Hadad said Pertamina and the Industry Ministry were largely to blame for the mess caused by the safety violations.

“Pertamina was too hasty in distributing the conversion kits, while the Industry Ministry failed to check the products and ensure safety,” Suarhatini said.

Pertamina, however, is not solely responsible for the mistake. Separate investigative reports had indicated that private distributors of gas had tampered with the check valves on 3-kg canisters so they could mix the gas with other substances to increase profits. This could damage the valves, and potentially cause leaks, the reports said.

To date Pertamina has not made an announcement to recall any items related to the kits it distributed, but the company said it would ensure the quality of new canisters and fittings entering the market to replace the “damaged” ones.


Thursday, August 12, 2010

My Work on 1994


"Banner"
Published for my Class on celebrating my School birthday party, August 1994

Monday, August 9, 2010

My Work on 2000



Trashed Newspapers Backdrop
Size : 30 m x 12 m
Published on Indonesia National Student Press Congress on May 2000
"So touched, because i never guess that i can do like now. Thanks my Lord!"

Friday, July 23, 2010

LIFESTYLE & HOBBY EXPO

FOCUS

PT. DEBINDO MITRA DYANTAMA

PT. DEBINDO MITRA DYANTAMA
The City Tower (TCT) 7th floor
Jl. MH Thamrin 81, Jakarta 10310 Indonesia
Phone (62-21) 31996167 - Fax (62-21) 31996170

http://www.debindodyantama.com

Debindo Mitra Dyantama is the integration of Debindomulti Adhiswasti (Debindo) and Dyandra Promosindo (Dyandra); two of the five biggest exhibition organizers in Indonesia.

Debindo is the market leader in events focus on Furniture, Crafts, Building Materials and Property with several icon events such as Indobuildtech, REI and Real Estat Ekspo, Indocraft and Icra. The organizer established in 1987 and since then has organized more than 360 high profile events. Debindo also have years of experiences in organizing national and international scale event held by various departments and ministries in Indonesia.

Dyandra in the other hand is an organizer trademark in Automotive, Information Technology and Creative Industries related event established in 1994. Dyandra has organized more than 200 events and currently organizing the largest automotive events in South-East Asia; The Indonesian Motor Show (accredited by IOCA). As the symbol of innovation and creativity, Dyandra was well-known throughout the nation as the creator for several ground-breaking events in IT and photography, and a pioneer for a modern event management in Indonesia.


Services Debindo Mitra Dyantama is more than just an event organizer. We position ourselves as bridge for our costumers both buyers and suppliers; as a relationship media to support, maximize and expand their business and network, through a synergy and integrated exhibition, conference, features and sponsorship opportunities.


Potential The emerging of the two main forces in Indonesian exhibition industry will bring the expertise and the best of both companies together. The potential includes all of the following and much more:

Innovation and New Standard of Quality
The integration of Debindo and Dyandra will energize the research and development team. With the combination of the two companies, the standard will be boost up and we believe Debindo Mitra Dyantama will create new standard in event organizing in Indonesia.

Comprehensive Event Portfolios
The high profile and quality of Debindo and Dyandra event’s portfolios has resulted into the recognized leadership of both companies. Combined, Debindo Mitra Dyantama offers a full range of the highest quality event to industries ranging from Construction, Furniture and Crafts, Property, Automotive, Entertainment, Information Technology to Creative Industry.

Extensive Channel Coverage
The emerged Debindo Mitra Dyantama will have the strongest sales and services organization. The two teams will be now working closely together, combining and expanding the company’s business and marketing channel, and at the end providing only the best for you.

Extensive Network Coverage
Over the years, Debindo and Dyandra have established branch offices and networks in major cities in Indonesia. The combination of Two Powerful Companies will expand Debindo Mitra Dyantama’s network coverage and provides wider promotion area and services to benefits you.

Two biggest organizers, one Debindo Mitra Dyantama. The combination of the experiences, expertise, networks, innovations, technology and modern event management will create new era of professional event management in Indonesia. From now the standard will be drawn higher and the future of the exhibition industry in Indonesia will be change forever.

There is so much that we can do, it’s limitless. It’s definitely, unlimited.

JATIM FAIR

This Logo is aplicated for all merchandise to this event




Gelar Jatim Fair 2010, Debindo targetkan pengunjung capai 70.000

Rabu, 06 Oktober 2010 | 20:40 wib ET

SURABAYA, kabarbisnis.com

Dalam rangka merayakan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur (Jatim) ke-65, PT Debindo Mitra Tama bekerjasama dengan PT Hardayawidya Graha dan Pemprov Jatim, akan mengadakan event pameran terbesar dan termegah di Indonesia Timur, Jatim Fair 2010.

Diungkapkan Komisaris PT Debindo Mitra Tama, Efi Setiabudi bahwa event yang digelar di Grand City Surabaya (GCS) pada tanggal 8-17 Oktober 2010 ini ditargetkan akan menyerap sedikitnya 70.000 pengunjung dari berbagai kala

ngan dan daerah. Bahkan, rencananya ada buyer dari 11 negara sahabat yang akan hadir dan meramaikan perhelatan akbar ini.


"Ini adalah pameran Jatim terbesar pertama yang akan menghadirkan berbagai produk unggulan daerah yang akan kami kemas dengan mengadopsi konsep Pasar Raya Jakarta (PRJ). Dan ini akan menjadi agenda tahunan provinsi," ungkap Evi di GCS, Surabaya, Rabu (6/10/2010).

Selain Provinsi Jatim dan 28 kabupaten kota di

Jatim serta 18 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jatim, Jatim Fair 2010 juga diikuti oleh 5 provinsi lainnya, seperti provinsi Riau, Jogjakarta, Bali, Sumatra Selatan, 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD). Berbagai perusahaan swasta nasional di sektor Telekomunikasi, Otomotif, Elektronik, Perbankan, Food and Baverage (FnB), Furnishing, dan industri kelautan, pertanian, perkebunan, peternakan serta energi sumberdaya mineral dan investasi juga dijadwalkan ikut dalam pameran yang akan dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Boediono ini.


"Dari total jumlah stand yang kami sediakan sebanyak 500 unit, 97% telah terpenuhi. Artinya, peserta pameran ini sudah mencapai 468 stand. Dan kami berharap, event ini akan mendongkrak perekonomian Indonesia bagian timur, khususnya Jatim," tambah Direktur PT Debindo Mitra Tama, Dadan M. Kushendarman.


Untuk memeriahkan pameran tersebut, Pasar Lelang Agro yang biasanya digelar di Bank Jatim juga akan diselenggarakan di sana pada tanggal 15 Oktober, bertepatan dengan kunjungan Wapres Boediono.


"Kami juga akan memeriahkannya dengan pesta kembang api, konser musik selama 10 hari berturut-turut serta pemilihan Putri Jatim Fair," pungkasnya.kbc6

http://www.kabarbisnis.com/lain-lain/2815154-_Gelar_Jatim_Fair_2010__Debindo _targetkan_pengunjung_capai_70_000_.html



Jatim Fair Ditargetkan Dikunjungi 150 Ribu Orang

suarasurabaya.net
Jatim Fair 2010 optimis bisa dikunjungi 150 ribu orang dalam 10 hari pelaksanaan di Grand City Surabaya. Optimimisme ini disampaikan GITO SUGIARTO GM Convex Grand City Surabaya di sela pembukaan Jatim Fair 2010, Jumat (08/10) malam.

GITO memperkirakan per hari pengunjung yang datang ke Jatim Fair mulai 8 hingga 17 Oktober berada di kisaran 10 ribu sampai 15 ribu. “Optimisme ini berdasarkan materi yang ditampilkan di pameran serta lokasi yang strategis dan mudah dikunjungi masyarakat,”ujarnya.

GITO menjelaskan perkembangan ekonomi Jawa Timur dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan signifikan. Berbagai potensi sudah selayaknya mendapatkan sarana yang layak dan efektif untuk dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui bentuk yang terekspos secara luas, menarik dan pada momen yang tepat.

Sementara itu, FATTAH JASIN Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Timur mengatakan Jatim Fair 2010 mengadopsi strategi serta sistem meniru
Jakarta Fair. Diharapkan pameran yang menghadirkan 500 stan, bisa hasilkan transaksi Rp 45 milyar.

”Lokasi yang digunakan sekarang adalah Convention Hall (Convex) Grand City Surabaya yang kapasitasnya jauh lebih luas dibanding Jatim Fair tahun lalu yakni di Taman Hiburan Rakyat. Tahun lalu transaksi yang dihasilkan Rp 33 milyar,”kata FATTAH.

Target tersebut akan terlampaui, karena sasaran marketnya, menurut FATTAH, tidak lagi hanya untuk masyarakat menengah bawah tetapi juga mengadopsi kebutuhan kelas premium. Sedangkan untuk pameran dagang kali ini, Jatim mencoba mengadopsi sistem penyelenggaraan di Jakarta Fair.

”Memang tidak dapat meng-coppy Jakarta Fair 100%, tetapi setidaknya bisa mengadopsi sekitar 70% suja sudah bagus. Ke depan, pameran tersebut diharapkan bisa menjadi kebutuhan masyarakat dan tidak lagi sebagai hiburan,”paparnya.

Sementara itu, DADANG M KUSHENDARMAN Direktur Utama PT Debindo Mitra Tama, menambahkan, tetap ada perbedaan antara Jakarta Fair dan Jatim Fair. Jatim Fair mengedepankan produk unggulan daerah setempat.

Itu sebabnya akan ada beberapa klaster seperti produk makanan berbasis agrobisnis yang selama ini menjadi unggulan Jatim serta produk investasi lainnya. Menurut DADANG, Jatim Fair 2010 menggandeng seluruh Pemkab/Pemkot se Jawa Timur. Selain itu juga ada berbagai perusahaan swasta dan perwakilan provinsi lain.

DADANG menambahkan pihaknya juga menjajaki kerja sama dengan Badan Ekspor Nasional untuk kemungkinan bisa membawa buyer luar negeri di Trade Expo ke Jatim Fair karena waktunya hampir berbarengan. (tin)

Teks foto :
- Segala perlengkapan kebutuhan masyarakat ada di Jatim Fair
Foto : TITIN suarasurabaya.net

http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/?id=2eb65174a7f82253fcec582e9a67c3b4201083381

FURNITURE INDONESIA

LIFESTYLE & HOBBY EXPO 2010

FOCUS 2011

IFRA 2010



IFRA 2010

LIFESTYLE & HOBBY EXPO 2010

INDOCRAFT 2010

INABUILD 2010

INDOCRAFT 2010

Jatim Fair 2010

JAFEX 2010

FOCUS 2010 (Advertisement)

FOCUS 2010


FURNITURE INDONESIA 2010